Surabaya,memoterkini – Setelah ramai di pemberitaan terkait adanya aksi bully kepada salah satu murid SMPN 26 Surabaya yang tidak ada tindakan cepat dari pihak sekolah, kini wakil walikota Surabaya armuji lakukan inspeksi mendadak atau sidak ke rumah korban bully yang berada di Jalan Banjar Sugihan RT 2 nomor 14
Lambannya penanganan dalam aksi bully yang dilakukan oleh beberapa siswa SMPN 26 Surabaya membuat wakil walikota geram dan turun lapangan untuk memastikan kronologi kejadian yang menimpa salah satu siswa SMPN 26 Surabaya yang berinisial GS
Inspeksi mendadak wakil walikota surabaya pada hari Sabtu tanggal Desember 2023 bertujuan untuk memastikan apa benar di surabaya ada aksi bully di sekolah dan juga wakil walikota armuji ingin mendengar langsung cerita dari korban bullyng
Dalam pertemuan langsung antara korban bully GS dengan wakil walikota armuji di situ terjadi obrolan menarik bahwasanya bully yang dilakukan oleh beberapa siswa SMPN 26 Surabaya tidak hanya sekali namun bullyi yang dilakukan kepada GS berulang kali hingga sampai mencapai puncak yaitu korban tidak berani datang ke sekolah dan menyatakan mundur dari SMPN 26 Surabaya
Dalam obrolannya GS menceritakan kepada wakil walikota Surabaya terkait bullying yang dilakukan teman-temannya antara lain dipukul dicubit dan ditendang kakinya, dia juga menambahkan untuk kejadian tersebut sudah diadukan ke pihak sekolah atau wali kelas,namun di situ tidak ada tindakan yang serius dari sekolah pelaku hanya disuruh meminta maaf kepada GS
” saya mulai daftar ke SMP 26 habis perkenalan Sudah di-bully sama teman-teman di situ saya dipukul di jambak dicubit sama teman-teman ” pengaduan GS kepada wakil walikota Surabaya pada Sabtu,(16/12/23) dengan nada bergetar seolah menyimpan trauma yang teramat sangat
Dari keterangan korban bully wakil walikota Surabaya langsung melakukan Sidak ke SMPN 26 guna memastikan dan untuk mendapatkan keterangan dari guru pendidik
Kepala sekolah SMPN 26 Surabaya saat bertemu dengan wakil walikota surabaya menyampaikan bahwasanya dari pihak sekolah sudah merespon atau sudah tanggap dengan adanya laporan aduan dari wali murid terkait bully yang dilakukan kepada anaknya namun saat di mediasi wali murid tidak mau datang dengan alasan keperluan pekerjaan
Tidak hanya itu saja dari pihak sekolah juga sudah melakukan pendampingan kepada pihak korban, dengan tujuan agar korban bisa mendapatkan perawatan atau terapi medis untuk psikologis
” Kita sudah merespon dan menanggapi adanya aduan bullying di sekolah kita yang menimpa salah satu murid saya, dan kita juga sudah memberi pendampingan kepada korban bully agar bisa diberikan terapi psikologis untuk mental dan jiwa korban ” ungkap kepala sekolah SMPN 26 Surabaya kepada wakil walikota dengan tertunduk malu seakan menutupi sesuatu
Dari ungkapan kepala sekolah yang diberikan kepada wakil walikota Surabaya armuji sangat berseberangan dengan statement yang diberikan wali murid kepada awak media yang mana dari pihak sekolah tidak pernah melakukan mediasi atau membicarakan terkait bullying yang menimpa anaknya namun dari keterangan kepala sekolah tersebut awak media tidak percaya begitu saja dan akan melakukan investigasi lanjutan guna memastikan Apakah dari pihak sekolah SMPN 26 telah benar-benar melakukan pendampingan untuk terapi korban. (Red)