Kalianda – Kabupaten Lampung Selatan saat ini selalu diterjang isu kekuasan atas segalanya. usut punya usut, seperti kabar saat ini sedang terjadi perselisihan pengelolaan parkir di pasar Inpres Kalianda.
Dasar terjadinya perselisihan pengelolaan parkir di pasar inpres tersebut. Berawal Koordinator pengelolaan parkir yang lama sontak kaget adanya pergantian kepengurusan oleh pihak Dishub Lampung Selatan tanpa ada pemanggilan resmi terhadap kepengurusan yang lama.
Diketahui, sepertinya perselisihan ini akan memicu kisruh berkepanjangan. Dimana, Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung Selatan, sudah menerbitkan surat perintah tugas (SPT) sejak tanggal 1 Mei 2025 yang tertuju ke pengelolaan yang baru berlaku hingga 30 Juni 2025.
Kebijakan Dishub Lampung Selatan untuk pengelolaan parkir yang akan di kelola kepengurusan yang baru sepertinya menimbulkan protes oleh pengelolaan yang lama.
Pihak Pengelolaan yang lama merasa bahwa keputusan dari Dishub Lampung Selatan di anggap secara sepihak tanpa ada pemanggilan ataupun koordinasi secara langsung.
Ismanto atau sapaan akrabnya Is Babe menegaskan secara terbuka, pihaknya merasa keberatan atas kebijakan dishub Lampung Selatan, terkait pengalihan pengelolaan parkir tanpa ada alasan yang jelas.
”Parkiran ini, kami urus bukan baru seumur jagung, melainkan sudah berpuluh – puluh tahun lamanya, aturan aturan yang berlaku dibuat oleh Dishub Lampung Selatan kami ikuti. kalaupun ada aturan aturan yang baru di keluarkan pihak dinas perhubungan Lampung Selatan, kami sebagai pengelolaan disini sangat siap mengikuti. iya kalau kami masih diberi kepercayaan,”ucap Ismanto pada hari Sabtu 03 Mei 2025.
Terpantau media ini, Puluhan kepengurusan parkir dan masyarakat terpanggil melakukan orasi demi mempertahankan pengelolaan parkir yang lama.
Berbagai kalangan serta tokoh tokoh kepemudaan lokal memberikan dukungan terhadap Ismanto dan anggota juru parkir di Pasar Inpres Kalianda. seperti salah satunya, Hari Fajar Dinamika atau sebutan nama akrabnya (Ucok) warga Kecamatan Penengahan Lampung Selatan beserta rekan rekan turun langsung mendengar kabar yang tak sedap adanya pengalihan pengelolaan parkir yang dinggap sepihak.
”Ucok menjelaskan bahwa dirinya menganggap hal apa yang dilakukan pihak Dishub sepertinya tak jauh dari kata “Kekuasaan di atas segalanya, padahal menurut Ucok seharusnya pihak Dishub berpikir panjang dulu, jangan seolah Dishub merasa berkuasa lalu main pengalihan tanpa ada sebab. setau saya pengelolaan parkir di pasar Inpres ini dikoordinatori oleh Ismanto sepertinya baik baik saja. Bahkan penilaian kami tidak pernah menimbulkan masalah,”jelasnya
Selain itu, Ucok juga menegaskan jangan ada kata “Mak Ini Mak Itu” yang jelas Dishub Lampung Selatan seharusnya bijak, parkir ini selama di Dikoordinatori oleh Ismanto, sepertinya masyarakat nyaman dan aman – aman saja. bila ada permasalahan di kepengurusan parkir bisa dibicarakan baik – baik dan diberikan peringatan.
Sementara, dibalik polemik ini beberapa kalangan masyarakat menduga terkait pengalihan pengelolaan parkir di Pasar Inpres Kalianda, ada yang menunggangi karena ingin berkuasa.
Dikutip dari media IndepthNews.id, Menanggapi polemik tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Lampung Selatan, Harizon, membenarkan adanya penerbitan SPT kepada pihak pengelola baru. Ia menyebutkan bahwa dalam enam hingga tujuh bulan terakhir, pengelola lama tidak lagi menyetor retribusi kepada Dishub, sehingga perlu dilakukan evaluasi.
“Ini jelas merugikan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Maka dari itu, kami menunjuk pengelola baru yang kami nilai bisa menjalankan kewajiban dengan lebih baik”. Jelas Harizon saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Hingga saat ini, situasi di sekitar Pasar Kalianda masih berjalan kondusif. Namun, Dishub diminta untuk membuka ruang dialog agar polemik ini tidak berlarut-larut dan merugikan masyarakat luas. (Tim)