Lampung Selatan – Perbaikan jalan Kabupaten Lampung Selatan, ruas jalan Pasuruan – Klaten – Kecamatan Sragi, khususnya di dusun sumber sari desa Pasuruan kecamatan Penengahan, saat tambal sulam diduga dikerjakan asal – asalan. Hal tersebut menuai kritikan dari masyarakat setempat, juga pengendara yang melintas.
Pasalnya, belum lama ini jalan tesebut ditambal sulam karena banyaknya lobang, dilakukanlah penambalan. Namun kini sudah ambyar bahkan batu campuran aspal berserakan membahayakan pengendara yang melintas. Lebih mirisnya lagi, lobang makin mendalam tepatnya saluran air di persawahan warga hinga kedalam kurang lebih 50 cm.
”Kayaknya ini Pengerjaannya seperti asal-asalan dan jauh dari harapan. Baru kurang lebih belasan hari di tambal aspalnya sudah mengelupas dan batu campuran aspal nya juga berserakan, Apakah perencanaan atau memang kontraktor dan pengawasnya yang tidak becus,”kata salah satu masyarakat sekitar kepada awak media, Senin 17 Maret 2025
Menurutnya, hal tersebut sudah berulang kali terjadi. Jalan yang sebelumnya rusak dan berlubang, setelah ditambal, hanya beberapa minggu sudah mengelupas dan rusak kembali. Lokasi kerusakan juga hanya di titik yang lama.
Jika masalahnya adalah kendaraan yang melintas over kapasitas, mestinya penambalan lubang tidak menggunakan cara yang biasa. Harus dengan penanganan khusus agar tidak mudah rusak meski dilewati kendaraan berat
“Ini seolah-olah menambalnya asal-asalan dan yang penting lubangnya tertutup, tidak melihat kualitas pekerjaannya, kalau sudah seperti ini yang di rugikan pengendara juga, bisa mengalami kecelakaan,apa lagi jika malam hari lubang-lubang tersebut tidak kelihatan,”tambahnya.
Sebagai bahan masukan kepada Dinas PU Bina Marga Lampung Selatan agar dalam pelaksanaan pengerjaan tambal sulam di awasi dengan benar dan teliti, karena jalan ini jalur ekonomi masyarakat sekitar.
“Jadi jangan asal jadi saja kalau mengerjakan tambal sulam, nanti baru berapa minggu sudah hancur lagi, atau pekerjaan ini sengaja di buat seperti itu agar anggaran untuk tambal sulam bisa di ajukan lagi dan lagi,”timpal masyarakat lainnya.
Selanjutnya masih dengan kata masyarakat setempat, “sebelumnya sudah kami tegur dengan adanya lobang semakin membesar tapi sepertinya tidak di indahkan oleh para pekerjanya,”kata salah satu masyarakat setempat yang enggan di publikasikan namanya itu
Bersambung..
(Edo Genstal)