Jombang,memoterkini – Kasus operasi tangkap tangan yang dialami 2 orang wartawan media online yang terjadi di Desa Mejolosari Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang masih terus bergulir. Mengundang keprihatinan para jurnalis.
Sehingga tercetus ide aksi solidaritas untuk sesama jurnalis. Ratusan jurnalis dari berbagai media dari seluruh Indonesia mendatangi tempat kejadian ingin bertemu Kades dan sekdes untuk mengklarifikasi atas apa yang terjadi.
Tepat di 23/11/2023 satu persatu awak media yang berasal dari berbagai media dan berbagai daerah tiba di Desa Mejolosari untuk sekedar bersilaturahmi dengan Kades dan bertanya soal sejarah amplob coklat berlogo Pemdes yang berisi uang sebesar Rp.1.500.000,. Yang di terimakan AT dan SG.
Dengan tidak adanya etikat baik dari pihak Pemerintah Desa yang mau menemui awak media yang datang berkunjung ke kantor balai desa semakin banyak pertanyaan berkecamuk di pikiran para jurnalis yang datang.
” Ada apa dan mengapa ? ”
“Kades dan Sekdes tidak mau menemui kita tidak apa – apa. Tapi kita akan tetap menggali informasi dari sumber – sumber yang lain atas apa yang terjadi sebenarnya ” celetuk salah seorang jurnalis yang enggan di sebut namanya.
” Mereka bisa membungkam 2 suara rekan kita dengan caranya. Tapi tidak akan mampu membungkam suara kita untuk terus mengungkap kebenaran yang ada dengan cara kita. Tunggu saja, kebenaran pasti akan terungkap.”
lanjutnya.
( nurni.kdr )