Kediri, memoterkini – Agenda sambang dusun, calon AG 1, H Deny Widyanarko, pada Minggu (29/9 ), menyasar ke dusun – dusun di wilayah kecamatan Wates.
Ada delapan dusun yang disambangi, tiga diantaranya adalah, Dusun Ngrajek Desa Silir, Dusun Boto Desa Sidomulyo dan Dusun Sumber Bening Desa Sumber Agung, kecamatan Wates Kabupaten Kediri.
Dalam rangkaian agenda sambang dusun tersebut, H.Deny yang akrab di sapa Mas Deny ini, menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan pembangunan yang merata di seluruh wilayah kabupaten Kediri. Mas Deny yang berpasangan dengan Mudawamah, menyatakan program unggulannya mencakup alokasi anggaran khusus untuk setiap dusun senilai RP. 300 – 500 juta pertahun.
” Program ini bertujuan agar pembangunan dapat menjangkau seluruh pelosok, menciptakan pemerataan di berbagai sektor, yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat,” ujar mas Deny disalah satu kunjungannya, di dusun Ngrajek Desa Silir kecamatan Wates.
Dalam agenda road shownya, H Deny mendapat sambutan dengan kehangatan yang luar biasa dari masyarakat, tokoh lokal, dan berbagai komunitas, termasuk Nahdliyin yang turut mendukung pasangan H Deny – Mudawamah ini. ” Kami harap beliau bisa memberi manfaat yang nyata bagi seluruh masyarakat kabupaten Kediri, dan menjadikan Kediri lebih baik, lebih maju dan sejahtera,” ujar H.Imam tokoh masyarakat dusun Ngrajek Desa Silir kecamatan Wates.
Ada yang unik dari sambang dusun kali ini, tampak seorang pemuda tergopoh – gopoh menyodorkan punggungnya dihadapan mas Deny yang hendak pamit. Pemuda tersebut adalah Heri Setiawan warga RT 52,
dusun Sumber Bening Desa Sumber Agung kecamatan Wates, meminta mas Deny memberikan tanda tangan pada kaos yang dipakainya.
” Ini untuk sejarah mbak, untuk saya juga untuk kampung saya,karena ini untuk pertama kalinya ada calon orang nomor satu Kediri yang berkenan hadir di kampung kami, dan saya akan mendukung pak Deny seratus persen, karena program – program beliau sangat bagus, yakni untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan,” ucapnya dengan mata berkaca – kaca, saat ditanya awak memoterkini ditempat terpisah.
( nurni kdr )