Lamongan, MemoTerkini.com – Pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang pendidikan di Kabupaten Lamongan diduga rawan penyimpangan, demikian dikatakan Abdul Rohim, SH., Sekjen Lembaga Tim Komite Pengawasan Korupsi Provinsi Jawa Timur (T-KPK Provinsi Jatim).

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Sekjen T-Kpk Jatim Abdul Rohim, SH., Angkat Bicara Proyek Dak Smpn 1 Mantup Lamongan Diduga Diborongkan

Lanjut Rohim (sapaan akrabnya) ada sejumlah hasil temuan tim investigasi-nya terkait pelaksanaan/pengerjaan pada program DAK berupa rehab ruang kelas di Lamongan.

“Hampir tiap tahun anggaran, program DAK menjadi sorotan publik. Karena, dinilai rawan penyimpangan,” kata dia, di Lamongan, Kamis (17/10/2024).

“Tingkat kerawanan itu bermacam-macam, mulai dari sistem pengerjaan yang tidak sesuai aturan, penyimpangan spek teknik (material) hingga penggunaan dana (DAK),” ungkap Rokim, menambahkan.

Belum lama ini, kata dia, tim-nya mendapati informasi terkait kegiatan pembangunan rehabilitasi ruang laboratorium komputer dan ruang kelas di SMPN 1 Mantup, Kabupaten Lamongan yang notabene dari DAK Tahun Anggaran 2024.

Sekjen T-Kpk Jatim Abdul Rohim, SH., Angkat Bicara Proyek Dak Smpn 1 Mantup Lamongan Diduga Diborongkan

Dalam pelaksanaannya, sebagaimana tertulis dipapan kegiatan bahwa rehab ruang laboratorium komputer dan ruang kelas tersebut dilaksanakan oleh tim P2S (Panitia Pembangunan Sekolah).

Namun, berdasarkan pantauan dilapangan diperoleh informasi bahwa pengerjaan pembangunan rehab ruang laboratorium komputer dan ruang kelas tersebut dilakukan dengan sistem diborongkan.

Menurut pengakuan seorang oknum salah satu guru di SMPN 1 Mantup saat ditemui diruang TU ( Tata Usaha ) “menjelaskan pengerjaan pembangunan disini ada yang diborongkan”.

Pertanyaannya apakah sudah sesuai RAB dalam Juklak/Juknis pembangunan ruang laboratorium komputer dan ruang kelas di SMPN 1 Mantup Kabupaten Lamongan.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Mantup, Safiudin saat dimintai konfirmasi/klarifikasi melalui telepon selulernya, dia terkesan tidak merespon. Bahkan beberapa pesan via WhatsApp (WA) tidak ada jawaban balasan. (BLK)

Reporter: Redaksi