Jepara, memoterkini – Tak merasa bersalah dan merasa berdosa kegiatan pembangunan jalan aspal di desa wonorejo sangat tidak layak di duga pengerjaannya tidak memperhatikan standarisasi pupr.
Anehnya,belum genap ada 1 Bulan jalan aspal tersebut sangat miris sudah rusak dan banyak ditumbuhkan rerumputan, ditengarai pihak Desa, tidak memperhatikan metode ,sistem pengaspalan yang sesuai standarisasi, sesuai aturan kontruksi sistem pembangunan jalan.
Kepala Desa wonorejo,saat dikonfirmasi lewat via whatsap tidak memberikan komentar apapun ,dan tidak merespon dengan baik,petinggi terkesan sok acuh tak acuh
Di lokasi awak media bertemu ketua Rt A Rabu 15/01/25″kegiatan pembangunan lewat dewan ppp furqon dan yang mengerjakan Rokim selaku pk desa “pungkas A
Setelah dari lokasi kita langsung ke balaidesa kebetulan bertemu Rokim selaku pk desa dan menerangkan”anggaran untuk pembangunan jalan aspal turun mendekati akhir bulan jadi pengerjaannya buru buru menjelang akhir tahun dan awal tahun”sahutnya masih mengendarai sepeda motor mau arah pulang.
Salah satu warga yang tak mau di sebut namanya berkomentar saat dimintai tanggapan terkait pengaspalan jalan yang cepat Klotok,alias hancur berlubang.”setiap dana yang digelontorkan dari pemerintah pusat itu, untuk kesejahteraan masyarakatnya,bukan untuk Kepala Desa dan perangkatnya”,ujarnya singkat.
Masih pada keterangan warga wonorejo”kalau pengerjaan jalan aspal tidak diperhatikan mutu kwalitasnya percuma seperti ngasih garam di lautan ,padahal laut itu rasanya sudah asin tidak usah di kasih garam lagi ,sia sia percuma dan tidak berguna” ucapnya .(Sadikin )