Jepara, memoterkini – Di lansir dari pemberitaan media RADARPOSNUSANTARA.COM | Audensi Hariyanto Cs bersama dengan DPRD Kab Jepara. Adapun pertemuan tersebut membahas penganggaran dan pengawasan pekerjaan proyek pasar Bangsri, Di Aula serba guna gedung DPRD kabupaten Jepara. Rabu ( 22/05/2024).
Audensi dipimpin oleh H. Ahmad Fauzi serta turut hadir pula Anggota Komisi D dan juga SKPD terkait dari Dinas PUPR Bidang Cipta Karya, Bagian Pembangunan dari Pemda dan juga Bappeda Jepara.
Audensi Hariyanto Cs dengan DPRD Kab Jepara bertujuan untuk menyampaikan temuan adanya dugaan ketidaksesuaian spesifikasi dan masalah anggaran.
“Sebetulnya sudah dari Januari kami mengajukan akan tetapi baru hari ini mendapat jadwal audensi dan kebetulan SKPD terkait hadir jadi sudah pas untuk saling diskusi,” ucapnya
Hariyanto CS, menyampaikan terkait dengan Fungsi Pengawasan DPRD Kab. Jepara terhadap Pekerjaan Pembangunan Pasar Bangsri Tahun Anggaran 2019 yang sudah berjalan dan juga menanyakan anggaran pada tahun 2023 yang disahkan pada tahun 2022.
“Pengawasan dari Dewan dan Dinas terkait pasar bangsri dinilai kurang maksimal sehingga pekerjaan konstruksi tahun 2019 diduga terjadi kesalahan konstruksi dari bawah ke bagian atas dan pada tahun 2023 ada pekerjaan lagi pelapisan atap” Ujar Harianto
Kabid Cipta Karya menanggapi bahwa bahan atap yang digunakan pada tahun 2019 berbahan polyester yang dianggap mampu untuk meredam suara ketika hujan.
“Pada tahun 2019 juga sudah menggunakan bahan polyester yang mampu menahan suhu panas matahari dan meredam suara ketika terjadinya hujan. Sehingga berlanjut di pekerjaan lanjutan tahun 2023 juga dipakai. Untuk pekerjaan pelapisan atap juga sudah berkoordinasi dengan BPK dan dinyatakan dapat dilaksanakan, pada tahun 2023 juga tidak ditemukan temuan oleh BPK” ungkap Hanief.
Novel selaku perwakilan dari Bagian Pembangunan menerangkan bahwa Pembangunan Pasar Bangsri menjadi proyek prioritas sehingga diawasi oleh TP4D dari Kejaksaan dan sudah dinyatakan pekerjaan dilaksanakan secara baik.
Para anggota komisi D pun sepakat agar dicarikan solusi yang tepat agar kedepan masyarakat dapat menggunakan pasar bangsri dengan aman dan nyaman.
Karena terbatasnya waktu dan adanya agenda kerja lain, Sekitar pukul 12.00 WIB, Rapat dengar pendapat disepakati untuk diakhiri. Anggota perwakilan DPD Yayasan Buser Indonesia meminta agar secepatnya di lakukan analisa ulang oleh tim ahli yang indepen.
Lewat via whasap Salah satu dewan dari komisi D L dimintai keterangan malahan di arahkan” langsung ke dinas saja” terang L, Selasa 01/10/24.
Dan setelah itu kabid cipta karya H
Kita coba konfirmasi lewat via telpon malahan telpon saya di blokir. Dengan tertutupnya informasi dari para pejabat publik patut di duga proyek pembangunan pasar bangsri tersebut di buat bancaan oleh para pejabat,di ulur ulur biar lama jadinya agar bisa di anggarkan lagi.
(Sadikin)