Lampung Selatan – Banjir yang terjadi beberapa Minggu yang lalu di Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, akibat dari aliran Way Katibung meluap, ternyata berimbas terendamnya puluhan hektar sawah milik warga di Dusun Sendang Sari, Desa Karya Mulyasari.

Namun pasca hujan air berangsur surut sehingga hal tersebut membuat petani setempat pasrah dengan kondisi tanaman padi membusuk dan mati.

Seorang petani, Eko Purnomo mengaku ini bukan pertama kalinya dia bersama petani lainnya mengalami sawah terendam air. Namun hal serupa terjadi saat benih baru 6-10 hari tanam, sehingga gagal dan harus tabur benih ulang. “Saat itu kita harus tabuh benih ulang,” katanya.
Pasca Puluhan Hektar Sawah Terendam Banjir, Petani di Karya Mulya Sari Berharap Bantuan Pemerintah

Ia mengatakan saat ini padi sudah berumur antara 30 sampai 35 hari tanam dan banjir kembali melanda area persawahan karena hujan terus menerus tanpa henti. ” Hal ini membuat kami hanya bisa pasrah dengan keadaan,” ujar Eko salah satu petani yang aktif di daerahnya

Terkait penyebabnya, ia mengatakan bahwa hal itu lantaran harus tanam ulang. Sehingga musim tanam di tempatnya menjadi tidak sama. Menurutnya, bagi petani yang sawahnya terendam banjir, musim tanam juga ikut bergeser. Tanaman padi juga diprediksi tidak bisa tumbuh normal. Sehingga hasil panen juga akan turun.
“Istilahnya nggak ada anakannya, kalau tidak banjir mungkin masih bisa panen normal,” kata Eko pada tanggal 31 Januari 2025

Dia berharap, Pemerintah kabupaten melalui instansi terkait mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Selain itu dirinya juga berharap agar petani di wilayahnya mendapatkan bantuan benih dan pupuk untuk bercocok tanam selanjutnya.