Kediri – Suasana kebersamaan dan keceriaan tampak di Sumber Gundi,Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, saat warga secara massal mengikuti tradisi gropyak ikan, pada Minggu 6/7.

Kegiatan ini bukan sekadar menangkap ikan, tetapi telah menjadi agenda khusus yang sudah berlangsung turun – temurun, di wariskan dari generasi ke generasi.

Tradisi gropyak ikan ini di lakukan dengan cara mengeringkan sebagian sumber air secara berkala, lalu warga,bersama – sama masuk ke dalam sumber untuk menangkap ikan secara manual. Dan ikan yang ditangkap pun beragam, seperti mujaer, lele, dan nila.

Kepala Desa Tanjung, Mas Vito sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa tradisi gropyak ikan ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial masyarakat Desa Tanjung.
” Gropyak ikan ini sudah di lakukan sejak zaman leluhur kami,selain untuk menjaga kebersihan sumber air, ini juga menjadi ajang kebersamaan dan silaturahmi antar warga,” tuturnya.

Lebih dari itu,gropyak yang dimaknai sebagai rasa syukur atas kelimpahan sumber daya alam yang dimiliki Desa Tanjung, khususnya keberadaan Sumber Gundi yang air nya tidak pernah kering bahkan di musim kemarau. Tradisi gropyak ikan digelar setahun sekali, di bulan Muharam ( suro : jawa ).
Acara rutin tahunan ini selalu dinantikan oleh warga Desa Tanjung, tak sedikit juga warga desa tetangga yang datang untuk menyaksikan dan ikut serta meramaikan, menjadikan suasana semakin semarak. Setelah kegiatan, sebagian hasil tangkapan dibawa pulang ke rumah masing – masing, dan sebagian dimasak untuk dinikmati bersama sebagai bentuk kebersamaan.

Pemerintah desa berharap, tradisi ini dapat terus dilestarikan dan bahkan dikembangkan sebagai wisata budaya lokal. ” Kami ingin kedepannya kegiatan ini bisa dikenal lebih luas dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana desa dan budaya asli masyarakat kami,” sambung p rudi kaur pemerintahan yang sekaligus menjabat PJ sekdes.

Dengan nilai budaya dan sikap gotong – royong, serta semangat kebersamaan yang kuat, gropyak ikan di Sumber Gundi akan terus menjadi simbul budaya harmoni antara masyarakat dan alam.

( nurni kdr )