π£ππ ππππ¦ππ‘, Mπ²πΊπΌππ²πΏπΈπΆπ»πΆ.π°πΌπΊ β Prestasi membanggakan datang dari Kabupaten Pamekasan. Pemuda asal Desa Poto’an Laok Kabupaten Pamekasan Madura berhasil meraih piala lokantara Jawa Timur 2025 yang diselenggarakan di The Central Mall Gunawangsa Jl.Tidar, Bubutan, Surabaya, pada 5 Oktober 2025.
Putera terbaik daerah tersebut adalah Imron Zainullah. Pemuda berusia 22 tahun itu lagi-lagi berhasil mengharumkan nama daerahnya dengan menyabet piala Runner-Up 2 pada ajang bergengsi Pemilihan Putera Puteri Lokantara Jawa Timur 2025 setelah sebelumnya ia sukses meraih beberapa gelar juara. Di antaranya Juara Favorit Duta Kampus UIM 2024, Duta Motivator Pendidikan Indonesia 2025, Runner Up 2 Duta Budaya Madura 2025, dan Wakil 2 Putera Seni Budaya Indonesia 2025.
Perhelatan ini menjadi wadah pertemuan bagi pemuda-pemudi inspiratif se-Jawa Timur, bukan hanya dinilai dari penampilan dan intelektualitas semata, akan tetapi juga karakter, jiwa kepemimpinan, serta kecintaan pada budaya Indonesia.
Imron tampil memukau dengan kepribadian karismatik dan kedalaman wawasannya tentang kebudayaan. Melalui advokasinya yang mengedepankan penguatan tradisi dan pendidikan karakter, ia berhasil memikat hati dewan juri hingga meraih posisi Runner Up 2.
βSyukur Alhamdulillah dan tentunya rasa bangga yang sangat besar bagi saya pribadi. Pencapaian yang sangat berharga ini saya persembahkan untuk para pemuda Pamekasan khususnya dan masyarakat Madura pada umumnya, terutama kepada keluarga saya yang selalu memberikan motivasi, support dan semangat tiada henti,β ucap Imron saat ditemui awak media.
“Bagi saya, gelar ini bukan sekadar penghargaan, tetapi saya anggap sebagai amanah untuk terus berkontribusi kepada masyarakat dan budaya lokal,β imbuhnya.
Perlu diketahui, putra bungsu dari pasangan Habibullah dan Farihah tersebut, saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Islam Madura.
Mahasiswa jurusan Teknik Komputer itu selain aktif kuliah ia juga intens mengikuti kegiatan di berbagai organisasi, baik di internal maupun eksternal kampus.
Di antaranya IMABA UNIVERSITAS ISLAM MADURA, KSATRIA DPW PAMEKASAN, PMII UIM, UKM PSBA UIM, UKM AL-QAIDAH UIM, DPM FAKULTAS TEKNIK UIM, PAC IPNU PEGANTENAN, dan saat ini ia menjabat sebagai Ketua Umum PR IPNU PLAKPAK.
Dari berbagai macam kegiatan yang bejibun, ia masih bisa membagi waktunya bahkan di samping kuliah dan menjadi aktivis, pada kesehariannya ia nyambi bekerja untuk mendapatkan biaya kuliah. Sungguh ini adalah hal yang patut dicontoh dan menjadi inspirasi bagi generasi muda, bahwa dalam mencari ilmu tidak selamanya harus mengandalkan jerih payah orang tua, akan tetapi memang kemandirian sejak dini harus tertanam. Kepedihan, penderitaan mau tidak mau harus tetap dijalani dengan penuh semangat dan pantang menyerah.
Ada perkataan seorang guru:
“Penderitaan, kemiskinan mungkin beban dan masalah bagi pendidikan, tapi kemiskinan dan penderitaan bukan alasan untuk tidak berpendidikan”.
Keberhasilan Imron menjadi bukti bahwa orang desa juga mampu bersaing di level provinsi maupun nasional. Ia berharap, capaian ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berani berkarya dan mengembangkan potensi diri di berbagai bidang.
Dengan semangat dan dedikasinya, Imron Zainullah kini dikenal sebagai salah satu figur muda inspiratif asal Madura yang tak hanya cemerlang di bidang akademik, tetapi juga aktif dalam pengembangan budaya dan kepemimpinan generasi muda.
(πππ―)